BLOGGER TEMPLATES - TWITTER BACKGROUNDS

Selasa, 02 Maret 2010

Pupuk Hayati Majemuk Cair

Pupuk Hayati Majemuk Cair / Biofertilizer adalah pupuk yang memiliki kandungan Mikroba, Mikroba-Mikroba tersebut yang memiliki peran sangat penting dalam memperta¬hankan kesuburan tanah. Mikroba yang digunakan dalam pupuk hayati Majemuk cair ini dapat memacu pertumbuhan tanaman, menambat nitrogen, melarutkan posfat dan menghambat pertumbuhan penyakit, Juga mengembalikan kesuburan tanah yang telah lama rusak karena pemakaian bahan Kimia Berlebih.

Mikroba-Mikroba yang terkandung dalam formulasi pupuk hayati majemuk cair ini adalah : Azospirrilum, Azoctobacter, Rhizobium, Pseudomonas, Pelarut Phospat, Baccilus dengan jumlah populasinya yang sangat banyak mencapai milyar. Dan Nol Bakteri yang membahayakan yaitu Salmonela dan E-Coli

Rhizobium, Azosprilum dan Azotobacter berfungsi untuk mengikat / menambat nitrogen.
Bacillus, Pseudomonas dapat melarutkan sulfat dan Kalium.
Mikroba Pelarut Phosphat dapat melarutkan phosphat sehingga dapat diserap oleh tanaman.
Pseudomonas merupakan mikroba penghambat pertumbuhan (pengontrol) penyakit tanaman, lebih dikenal dengan sebutan agen biokontrol.
Bacillus, Pseudomonas, Azosprilium, Azotobacter, menghasilkan fitohormon / Zat Pertumbuhan Tanaman seperti IAA (Indole Acetic Acid), giberalin, ABA, IBA, Ethilena dan lain-lain.

Manfaat Pupuk Hayati Majemuk Cair :
Memperbaiki Kualitas dan Struktur Tanah
Menyediakan Unsur Hara Yang Siap di Serap oleh tanaman.
Meningkatkan Produktifitas Pertanian.
Memacu pertumbuhan karena menghasilkan Fitohormon Alami.
Menghemat Biaya produksi.


Aplikasi Pupuk Hayati pada Tanaman Palawija

Pratanam :
Setelah tanah diolah semprotkan larutan Pupuk Hayati secara merata pada lahan (becek) atau siramkan pada pintu air saat pengisian air pada lahan. pada tahap ini dibutuhkan 2 liter Pupuk Hayati / ha, biarkan selama 3 hari kemudian lahan siap ditanami.

30 hari Setelah tanam
Semprotkan kembali larutan Pupuk Hayati secara merata pada lahan. Pastikan larutkan yang disemprotkan sampai pada lahan. Pada tahap ini di butuhkan 1liter Pupuk Hayati / ha.

45 hari setelah tanam (buting)
Semprotkan kembali larutan Pupuk Hayati secara merata pada lahan. Pastikan larutkan yang disemprotkan sampai pada lahan. Pada tahap ini di butuhkan 1liter Pupuk Hayati / ha.


Aplikasi Pupuk Hayati pada dan Hortikultura

Pratanam
Setelah tanah diolah semprotkan larutan Pupuk Hayati secara merata pada lahan. pada tahap ini dibutuhkan 2 liter Pupuk Hayati / ha, biarkan selama 3 hari kemudian lahan siap ditanami.

Aplikasi Pupuk Hayati Selanjutnya :
Semprotkan larutan Pupuk Hayati setiap 2-3 Minggu sekali dengan dosis 10 ml Pupuk Hayati / liter air pada perakaran tanaman.

Aplikasi Pupuk Hayati pada Tanaman Perkebunan

Pembibitan
Berikan larutan Pupuk Hayati pada media bibit tanaman yang ada pada polybag dengan dosis 10 cc / liter air, ulangi aplikasi setiap 10 hari sekali.

Tanaman Belum Menghasilkan :
Berikan larutan Pupuk Hayati dengan dosis 15ml / liter air / pohon setiap 3 bulan sekali. Semprotkan pada bagian sekitar perakaran tanaman.

Tanaman Menghasilkan :
Berikan larutan Pupuk Hayati dengan dosis 20 ml / liter air / pohon setiap 2bulan sekali. Semprotkan pada sekitar perakaran tanaman.

FITOHORMON / ZAT PERANGSANG TUMBUH

Pertumbuhan, perkembangan, dan pergerakan tumbuhan dikendalikan beberapa golongan zat yang secara umum dikenal sebagai hormon tumbuhan atau fitohormon. Sebagaimana pada hewan, hormon dalam tanaman juga dihasilkan dalam jumlah yang sangat sedikit di dalam sel. Hormon ini banyak disebut dengan istilah zat pengatur tumbuh (bahasa Inggris plant growth regulator).

Penggunaan fitohormon dalam modern menyangkut beberapa alasan yaitu:
 Meningkatkan ketahanan tanaman terhadap lingkungan yang kurang mendukung
 Memperbesar ukuran dan meningkatkan kualitas hasil pertanian
 Menyeragamkan waktu berbunga

Beberapa hormon yang terdapat dalam produk hormon kami adalah sbb:
 Ethilena
 ABA (Asam absisat)
 IBA
 Auksin (IAA)
 Kinetin
 Zeatin
 Giberrilin (GA)

Adapun Fungsi secara umum dari masing-masing hormon adalah sebagai berikut :

 Ethilena Berfungsi untuk penyeragaman pembungaan terutama pada tanaman buah musiman.
 ABA (Asam Absisat) merupakan hormon tanaman yang dianggap sebagai hormon stress hormon ABA ini membantu ketika tanaman mengalami berbagai keadaan rawan. Keadaan rawan tersebut antara lain kurang air, tanah bergaram, dan suhu dingin atau panas. ABA membantu tanaman mengatasi dari keadaan rawan tersebut.
 IBA (Indole Butyric Acid) Merangsang aktifitas perakaran tanaman (hormon ini mempunyai sifat yang lebih baik dari IAA dan NAA)
 Auksin (IAA) Berfungsi memacu pertumbuhan aspek pertumbuhan dan perkembangan tanaman yaitu pembesaran sel, merangsang pembentukan akar.
 Sitokinin (Kinetin dan Zeatin) berfungsi Merangsang pemanjangan titik tumbuh, Bersama auksin, dan giberelin merangsang pembelahan dan pemanjangan sel, menghambat proses penuaan (senescence) daun, bunga dan buah dengan cara mengontrol proses kemunduran yang menyebabkan kematian sel-sel daun.
 Giberrilin (GA3) Berfungsi merangsang pemanjangan batang dan pembelahan sel, merangsang perkecambahan biji, merangsang pembungaan dan pembuahan

Aplikasi Fitormon / Zat Perangsang Tumbuh :
Tanaman Palawija :
Semprotkan Fitohormon dengan dosis 3 cc / liter air dengan interval penyemprotan 2 minggu sekali.

Tanaman Hortikultura :
Ketika tanaman berumur 1 minggu setelah tanam semprotkan Fitohormon seminggu sekali dengan dosis 3cc / liter air.
Semprotkan Fitohormon dengan dosis 5 cc / liter air dengan interval penyemprotan 2 minggu sekali.

Tanaman Perkebunan :
TBM :
Berikan Fitohormon Dosis 15 cc / liter air kocorkan pada perakaran tanaman interval sebulan sekali.

TM :
Berikan Fitohormon Dosis 20 cc / liter air kocorkan pada perakaran tanaman interval sebulan sekali.

Pupuk Hayati Granule

Seperti halnya dengan Pupuk Hayati Majemuk Cair, Pupuk Hayati Granule memiliki kandungan Mikroba penambat Nitrogen dan Pelarut Phospat Kalium akan tetapi dalam bentuk pupuk padat. Selain memiliki kandungan Mikroba, di dalam Pupuk Hayati Granule juga memiliki Kandungan Makro (NPK) dan Mikro (Fe, Mn, B, Mo, Cu, Zn, Cl) yang diperlukan oleh tanaman.

Pengaplikasiannya sangat mudah (Petani umumnya lebih suka) dan lebih ringan dalam pengaplikasiannya.

Dosis Pemakaian Pupuk Hayati Granule untuk tanaman padi menurut setandart adalah 320 kg/ha.

Serbuk Supleman Pakan Ternak

Serbuk suplemen Pakan Ternak yang mengandung protein 20% dan Karbohidrat juga menganduk bakteri selulotik yang sangat berguna untuk pencernaan ternak sehingga ternak lebih senang makan apabila pemakaiannya teratur maka hewan ternak akan lebih suka memakan daun apapun itu.

Nutrisi Ternak

Nutrisi ternak yang mengandung Asam Amino, Mineral, Protein, Vitamin ADEK guna meningkatkan kualitas produksi hewan ternak seperti memperbaiki kualitas telur, memperlancar susu pada hewan ternak (Domba dan Sapi).